Body rafting at Green Canyon
Entah karena sewaktu kecil ayah saya sering membawa saya
mudik naik mobil, salah satu kegiatan yang paling saya sukai adalah bermobil
menjelajahi tempat-tempat baru.
Saat siswa-siswa kelas 6 ujian akhir, dan anak saya libur saya
langsung mengajak suami untuk melakukan tour overland.
Maka berangkatlah kami bertiga, saya, suami dan anak lelaki kami, selepas maghrib dari Bekasi.
Mengarah ke Timur kemudian berbelok ke Selatan melalui jalan tol Cipularang. First stop Cipanas Garut
Saya sering merasa kurang beruntung jika berurusan dengan soal tempat menginap di Cipanas Garut ini.
Berkali-kali saya kesana, seringkali saya tidak kebagian kamar di hotel-hotel yang rekomended seperti kampung Sumber Alam, Danau Dariza, Tirta Gangga dan teman-temannya.
Namun saya berhasil menemukan penginapan Purnama (no contact +62262 540035) sebuah penginapan yang cukup descent untuk keluarga.
Jika anda perlu penginapan berupa satu rumah dengan tiga kamar pun mereka juga punya.
Di kawasan wisata air panas alami ini kami tidak banyak melakukan kegiatan apapun, hanya berendam di kamar saja dan tidur, untuk melanjutkan perjalan esok paginya ke Pangandaran.
Pagi pukul 8.30 kami berangkat meninggalkan Cipanas Garut mengarah ke Timur menuju Pangandaran. Karena dari Garut berarti kami tinggal melanjutkan lewat Singaparna melalui Tasikmalaya tanpa harus melewati Malangbong.
Lewat jalur berkelok-kelok dengan pemandangan yang indah, namun tidak terdapat tanjakan berat seperti di jurang Gentong Limbangan, jarak yang harus kami tempuh dalam perjalanan itu adalah sejauh 162 km!
Kami berhenti beristirahat makan siang di jalan raya Ciamis Banjar di Warung Jeruk, padahal sebelumnya sempat kelihatan rumah makan Nike Ardilla, namun kami memutuskan untuk tidak berhenti di situ.
Setelah letih bertanya “kok ga nyampe-nyampe?” Raafi, anak lelaki saya tertidur di sisa perjalanan.
Menjelang sore kami tiba di Pangandaran
Hore! Sampai akhir perjalanan hari itu? Ternyata masih belum!!
Karena kami berniat ke Green Canyon atau “Cukang Taneuh” artinya kami masih harus melanjutkan perjalanan sejauh 36 km lagi! Woohooo!
Green? What Green? |
Sempat terlintas perjalanan panjang itu tidak sepadan dengan apa kami dapatkan, saat melewati dermaga Green Canyon, kami mendapati air yang deras dan keruh meluberi sungai. “Sebelah mananya yang green?”
Berbekal rekomendasi teman, setelah memilih kami memutuskan
untuk check ini di hotel Javacove yang berlokasi tepat di pinggir pantai
Batukaras.
Setelah meletakan barang-barang, kami bergegas naik mobil lagi
menuju dermaga Green Canyon, karena menurut informasi, tempat tersebut tutup
pukul 15.30 wib.
Rupa-rupanya saya salah mengerti, yang tutup pukul 15.30 adalah dermaga Cukang Taneuh, dimana pengunjung bisa berperahu ke pusat Green Canyon. Sedangkan yang ingin kami lakukan adalah body rafting.
Oecan view mini deluxe |
Rupa-rupanya saya salah mengerti, yang tutup pukul 15.30 adalah dermaga Cukang Taneuh, dimana pengunjung bisa berperahu ke pusat Green Canyon. Sedangkan yang ingin kami lakukan adalah body rafting.
Saya beruntung bertemu kang Dede Mendoel (no contact +62 85228 766 558/+62 8154 666 558 ) di kantor Guha Bau Adventure di Parkir Timur Dermaga Cukang Taneuh.
Dari kang Dede, saya dapat informasi bahwa kegiatan body rafting memakan waktu sedikitnya 5 jam, jadi tidak mungkin dilakukan sore itu.
Setelah membuat janji untuk esok pagi, kami bersepakat soal harga. Publish rate nya adalah Rp. 850.000 untuk rombongan berlima. Tapi karena kami hanya bertiga akhirnya disepakati kami membayar Rp. 550.000 dan sore itu akhirnya kami habiskan untuk bermain di Pantai Batukaras.
Hotel Javacove tempat kami menginap punya kebijakan unik. Meski mereka punya restoran, tapi mereka tidak menjual nasi. Memperhatikan perkembangan usaha lokal, mereka menyarankan tamu hotel untuk bertandang ke warung-warung di sekitar hotel. Jadilah kami makan malam, di warung Mang Ai
Where's the rice? |
Jadi, jika bukan musim liburan atau weekend kawasan pantai
Batukaras menjadi sepi sekali, seperti kita sedang liburan di pantai pribadi.
Esok pagi, setelah menikmati sarapan al fresco di hotel java
cove, kami meluncur ke kawasan parkir Cukang Taneuh untuk memulai
petualangan kami Body Rafting.
Alfresco Breakfast Javacove |
Setelah memakai gear pengaman seperti helmet, pelampung,
knee pads dan sepatu karang, kami diangkut dengan sebuat pick up menuju ke hulu
sungai, tempat start point body rafting.
Apa sih sebenarnya body rafting itu? Body Rafting adalah
kegiatan susur sungai dengan berenang!
Ready for adventure |
Jadi kami akan mengarungi sungai
Cijulang tanpa perahu karet.
Saat kami ke sana, hari sebelumnya hujan, sehingga air
sungai Cijulang terlihat keruh dan lumayan deras.
Starting pointnya tepat di depan sebuah gua kelelawar, yang berbau amoniak cukup keras.
Dari sinilah rupanya nama klub Guha Bau Adventure
Kami berenang dipandu oleh kang Dede dan satu rekannya lagi. Jika jeram di depan terlalu ekstrim, karena kami membawa anak-anak, biasanya
kami akan lewat pinggir dan memanjat tebing yang lumayan tinggi.
Starting pointnya tepat di depan sebuah gua kelelawar, yang berbau amoniak cukup keras.
Dari sinilah rupanya nama klub Guha Bau Adventure
Di depan Guha Bau |
Rest & Snacking |
Yes! We climb this rock |
Belum lagi pipi tergerus batu kali. Lumayan lah sebagai tanda mata.
Sepanjang kegiatan ini, kang Dede membawakan kami bekal air mineral botolan dan snack. Jangan berfikir snack nya adalah risoles, lemper dan sebagainya.
Snack nya sederhana pisang sale goreng. Kudapan ringan yang memiliki gula tinggi, cocok untuk penambah energi
Jadi olahraga body rafting ini perpaduan antara berenang, trekking dan juga rock climbing. Udahannya puegel bangeeettt.
Finish point body rafting adalah di pusat Green Canyon, dimana kami meloncat dari tebing yang lumayan tinggi, dan berenang menuju perahu yang menjemput untuk kembali ke dermaga Cukang Taneuh.
Usai olahraga yang cukup menyulut adrenalin ini kami buru-buru kembali ke hotel, mandi-mandi dan check out.
Kembali menelusuri jalan di sepanjang pantai selatan Ciamis,
melewati pantai Batu Hiu, Pangandaran dan Karang Nini.
Saat beristirahat di warung Beti, kami memutuskan melanjutkan perjalanan ke Jawa Tengah. Menuju Jogjakarta via Majenang dan seterusnya.
Saat beristirahat di warung Beti, kami memutuskan melanjutkan perjalanan ke Jawa Tengah. Menuju Jogjakarta via Majenang dan seterusnya.
Tentang perjalanan ke Jogjakarta dan kegiatan wisata yang
kami lakukan, akan saya tulis pada cerita yang lain
Terimakasih buat ibu & keluarga telah mengunjungi tempat kami Guha BAu Body Rafting.
BalasHapusAtas nama (crew Guha Bau Body Rafting)
http://hobbyadventure.blogspot.com
Body Rafting emang seru,,,silahkan untuk berkunjung kembali di di saat air sungai lagi berwarna hijau.
BalasHapus