I wanna meet Mark Webber
Saya suka dan sangat menikmati tayangan otomotif, utamanya
balap.
Seperti yang sudah pernah saya ceritakan sebelumnya, saya bahkan pernah
menjadi
presenter sekaligus kreatif sebuah acara otomotif di televisi. Dua tahun lho, lumayan kaan?
presenter sekaligus kreatif sebuah acara otomotif di televisi. Dua tahun lho, lumayan kaan?
Karena pada masa itu tayangan yang mengupas dunia balap lokal
tidak banyak, saya cukup popular (ahey!) dan menjadi selebriti (eeaa) di arena
balap.
Tidak jarang saya mendapatkan kehormatan untuk membagikan piala pada
kelas tertentu.
Jadi meski penampilan saya tidak se-cihuy para umbrella
girls yang pasti putih sexy dan kinyis-kinyis, saya lebih sering dimintai foto
bareng daripada mereka. Hahahaha. Apa deh?
Seperti juga sepakbola, meski saya suka otomotif , tapi jujur,
pengetahuan saya tidak terlalu detail sampai jeroan-jeroan mesin. Saya bukan
montir pak!
Saya lebih tertarik melihat kemampuan pembalap dan
tunggangannya sebagai satu kesatuan. Dengan kekuatan dan performa masing-masing yang menginspirasi dan semangat tanpa henti untuk kinerja terbaik.
Dan tentunya, sebagai perempuan, pasti saya cemderung memilih yang rupawan. Yes, im guilty as charge, if favor champions because of their look is crime.
Seperti saya Lampard di sepakbola, I really realy had a
crush on Mark Webber.
Why Webber?
Why
not? Isn’t it very easy to fall for him?
He’s gorgeous & fascinating
elegant.
Ada yang ga percaya Mark Webber ganteng? Keterlaluan.
Nih coba dinikmati wajah ganteng pembalap kelahiran
Queenbeyan, New South Wales, Australia 27 Agustus 1976
Meski baru bergabung dengan Red Bull Racing tahun 2007,
Webber termasuk veteran. Dia sudah aktif sebagai test driver F1 sejak tahun
2000. Bahkan Mark adalah pembalap F1
asal Australia kedua setelah David Brabham di musim 1994.
Tahun pertama bergabung dengan Red Bull Racing di musim
2007, Webber berhasil meraih satu kali podium di GP Eropa. Posisi klasemen Mark
Webber di akhir musim itu memang Cuma peringkat 12 dengan dengan raihan 10
poin. Total selama musim 2007, Webber hanya mampu meraih angka di tiga balapan
saja yaitu di Amerika, Eropa, dan Belgia.
Musim 2008 berikutnya prestasi Webber bersama tim Banteng Merah melebihi rekan setimnya David Coulthard. Setelah Coulthard pensiun dari F1 di akhir 2008, RBR mengumumkan Sebastian Vettel menjadi rekan setim Mark Webber untuk musim 2009.
Webber kemudian menutup musim 2008 dengan berada di urutan 11 klasemen akhir dengan raihan 21 poin. Lumayan laah naik satu peringkat.
Tahun 2009 adalah start point bagi ayang ku ini dalam karir
nya bersama Red Bull Racing, Setelah nyaris tidak bisa berlaga di awal musim karena
kecelakaansepeda gunung, berhasil mengawal Sebastian Vettel di urutan dua untuk
mengantarkan RBR finish 1-2 untuk pertama kalinya di China. Posisi podium ketiga
juga berhasil ia raih di GP Spanyol
Grand Prix Jerman di Nurburgring
menjadi balapan yang tidak terlupakan bagi Webber.
Start dari pole, ia terkena penalti drive trough karena dianggap onar pada saat start balapan. Tapi justru mampu meraih podium 1.
Podium keduanya juga di musim ini dengan memenangi GP Brazil. Kontrak Webber di tim Red Bull pun diperpanjang selama satu tahun setelah tim melihat prestasinya yang impresif di musim 2009.
Start dari pole, ia terkena penalti drive trough karena dianggap onar pada saat start balapan. Tapi justru mampu meraih podium 1.
Podium keduanya juga di musim ini dengan memenangi GP Brazil. Kontrak Webber di tim Red Bull pun diperpanjang selama satu tahun setelah tim melihat prestasinya yang impresif di musim 2009.
Musim 2010 Webber masih terus
bersama Red Bull Racing. Sepanjang musim ini ia start dari pole 5 kali yakni di Malaysia, Spanyol, Monaco, Turki dan Belgia.
Memenangkan empat seri yakni Spanyol, Monako, Inggris dan Hungaria, runner up di Malaysia, Belgia, dan Turki.
Memenangkan empat seri yakni Spanyol, Monako, Inggris dan Hungaria, runner up di Malaysia, Belgia, dan Turki.
Sempat memimpin klasemen setelah
memenangkan GP Turki. Walaupun dalam balapan itu sendiri ia mengalami kecelakaan
karena disenggol rekan satu tim nya.
Sementara di Inggris, Webber sempat kesal karena dirinya seolah dinomorduakan oleh tim RBR dengan komponen sayap depan baru yang dipasang di mobil Vettel. Ironisnya saat lomba, malah Webber yang meraih kemenangan dan Vettel gagal masuk tiga besar.
Di musim 2010 juga saya sempat hampir
nangis saat Webber terlibat kecelakaan
cukup besar, ia menabrak bagian belakang dari mobil Heikki Kovailanen di
tikungan 12 di lap 9.
Mobilnya terbang dan akhirnya menepi di tembok pembatas ban. Untungnya Webber tidak mengalami
cedera serius dalam kecelakaan tersebut.
Di
2010 ditutup Mark Webber di peringkat 3 klasemen dengan 242 poin.
Musim 2011 bukanlah musim
terbaik bagi pembalap bernama lengkap Mark Alan Webber ini, hanya berhasil memenangkan seri penutup GP
Brazil, Webber hanya mampu bertahan di peringkat 3 klasemen, sama seperti musim
sebelumnya.
2012 adalah musim yang amat
seru, dari 9 seri yang telah digelar,
hanya dua pembalap yang berhasil dua kali menjadi juara, Fernando Alonso dan…
MARK WEBBER
Alonso memenangi seri Malaysia
dan Eropa, sementara Webber menjuarai seri Monaco dan Inggris.
Monaco adalah pengulangan
prestasi musim 2010.
Podium GP MONACO |
Sementara seri Inggris, selain
pengulangan prestasi, juga kemenangan yang amat dramatis bagi Webber. Start di
posisi kedua, Webber berhasil menjaga jarak yang baik dengan race leader
Alonso.
Memasuki lap-lap akhir, Webber berhasil merapatkan jarak dan empat lap menjelang finish Webber berhasil melewati
Alonso dengan DRS.
Mark Webber akhirnya
memenangi balap di sirkuit Silverstone ini.
Inilah jawabannya saat
diwawancara usai lomba
“It’s taking a while to sink in this one. I think
it was the circumstances of the race – for most of it I was marking off second
place. Fernando was not quite out of touch and after the last stop, myengineer
Ciaron came on the radio saying that Fernando was not doing much on the
optiontyres. But I know Fernando is a wily old fox, I thought he was looking
after the tyres and just waiting to pull the pin and go a little bit. But when
I got within two seconds I thought maybe he’s in a little bit of trouble and it
was real. It was completely game on when I knew the DRS was available, I made
the move stick and our hard work paid off for the win. It was a cracking grand
prix today; the spectators got to see a good race and I’m pleased for them.”
Podium GP BRITISH |
Kemenangan ini menempatkannya di
urutan kedua klasemen sementara, dengan point 116.
Dan itu membuat Mark Webber semakin menggemaskan! Woohooo!
Saya yakin sekali musim ini dia bisa
berbicara lebih banyak. Mungkin runer up atau bahkan juara dunia.
Bahkan saat
banyak orang meragukan dan menganggap Mark Webber “sudah habis” Saya
percaya meski tidak selalu menjadi nomer satu, tapi konsistensi dan
kegigihannya untuk bisa bertahan di tim papan atas adalah hal yang sangat
menginsipirasi
Saya sama sekali buta akan F1 tapi tulisan mbak Febry membuat saya *wowwww asik juga nih ngikutin F1* ...
BalasHapusKetemu Webber? Buat mbak Febry yg seloyal ini ngefans nya saya kira pasti sangat mendambakannya ... semoga kesampaian ya mbak ^^
F1 itu adrenalin tingkat tinggi kak
BalasHapushttp://wp.me/pBbF6-gp
hahaha... nah ini salah satu usulan ku yg dulu.. hehehee
BalasHapus