Kenalan dulu yuk
Inbox,
salah satu program musik yang saya rancang bersama teman-teman semasa masih
menjadi pegawai tv, oleh sebagian orang dianggap tempat sampah yang membusukkan
musik Indonesia.
Tapi Inbox dan Hiphiphura telah membawa saya menjadi finalis
Indonesia Young Creative Enterpreneur sebuah kompetisi kreatif yang
diselenggarakan British Council. Saya menjadi finalis IYCEY tahun 2007 dan 2008
Saya percaya tidak ada sesuatu yang
bisa disetujui oleh semua. Kans nya adalah 50-50, pasti ada yang namanya pro
dan kontra. Sangat tergantung sudut pandang, kepentingan dan waktu.
Pemenang
Iycey award yang pertama, salah seorang inspirator saya dalam dunia kreatif, penulis
buku Creative Junkie dan penggagas I like Monday Yoris Sebastian juga sempat memberikan pujian kepada Inbox.
Seiring
waktu sering apa yang baik dulu menjadi buruk karena usang. dan kuno. Itu yang
harus disadari oleh pekerja kreatif.
Walaupun
saya sang ratu lipsync, bukan berarti sewaktu menjadi pegawai tv dulu, saya
cuma bisa buat acara musik yang artisnya lipsync lho.
Sea Games 95 Chiang May |
Perjalanan
keluar negeri pertama saya adalah meliput tim piala Davis Indonesia : Benny
Wijaya, Bonit Wiryawan, Tintus Aribowo dan Suwandi bertanding melawan Korea
Selatan di Seoul tahun 1993. Jadi saya udah duluan lho ke Korea Selatan.
Haallaah!
Selain
itu saya juga cukup lama mengerjakan magazine otomotif yang banyak melaporkan
berbagai kegiatan balap di tanah air.
Saya juga menjadi presenter dan melakukan
wawancara dengan beberapa artis mancanegara
Interview The Corrs di Taiwan |
Meski
“cuma” radio di Bekasi, tapi mentor-mentor saya lumayan lho. Mereka adalah para
senior di radio Prambors. Ada almarhum Poernama Koesasih, juga Temmy
Lessanpura.
Lulus
SMP, salah satu senior saya di radio Gaya, Leo Kreshnapati mengajak saya pindah
siaran ke radio Amigos (sekarang Pesona FM). Saya sempat siaran bareng Bens Leo
membahas musik Indonesia.
Sebentar saja saya di radio Amigos, kemudian saya pindah ke radio Bahana FM, lalu pindah lagi ke radio DMC FM dibawah arahan mas Sys NS, masih pake seragam putih abu-abu.
Lulus
SMA saya masih siaran di DMC, sampai saat RRI Jakarta membuka program Pro dua
FM saya ikut menjadi penyiar awal.
Dulu,
saya suka nyombong tebar pesona ke teman-teman cowok bahwa saya adalah pacar
yang paling asik. Karena saya bisa asik diajak bicara sepakbola, asik
berdiskusi musik dan saya mengerti otomotif.
Tetapi saya salah.
Alih-alih
memperoleh kekaguman dari teman-teman cowok, mereka malah memandang saya dengan
tatapan mencela, sambil berkata, "terus bedanya lu sama si Agus apa? Masa
gue kayak pacaran sama Agus"
Sampai
disitu derita saya? Tentu tidak. Mereka malah menganggap saya
seperti layaknya teman-teman cowok yang lain. Tidak jarang memanggil saya
dengan sebutan bro, bang, mas.. bahkan tidak segan-segan berkata agak cabul di
depan saya. Huffftt! Fail.
Padahal
saya lumayan kaaan? Yaaah.... Ga jelek-jelek amat lah. Hehehe, sudah ah
melanturnya.
inbox dan febry meuthia; kita takkan bisa melepaskan nama itu jika berbicara tentang industri musik indonesia.
BalasHapusdi era sebelum inbok, masyarakat indonesia hanya mengetahui sedikit wajah dan lagu band-band indonesia. dewa, peterpan, ungu, padi dan tak banyak nama lain, hanya mereka yang menguasai pertelevisian.
saat tayangan inbox ada, saya tertawa keras sekali; siapa orang pintar yang berdiri di belakangnya? ini revolusi, revolusi industri musik indonesia!
saya tertawa keras, berbahagia;saya seperti melihat matahari, matahari yang memberi semangat saya dan para pelaku musik di negara ini..
berkat inbox dan febry meuthia, band-band dan penyanyi-penyanyi baru, bisa memperkenalkan karyanya, memberi kesempatan masyarakat indonesia dalam menjadi juri yang sebenarnya. lagu bisa boming, atau tak menjadi apa-apa..
kenapa minus one, mengapa mesti playback? itu hanya pertanyaan dari mereka-mereka yang tak mengetahui bagaimana kompleksnya membuat sebuah tayangan musik dengan banyak band dan dimainkan secara live..
jika saya bicara tentang bagaimana sosok febry meuthia mempengaruhi perubahan musik indonesia, saya bisa menulis sampai besok pagi. terlalu banyak hal baik yang dilakukannya bagi industri musik negara ini.
saya tak menulis banyak dulu sekarang ya mba. yang jelas, mba itu living legend di industri musik indonesia. itu fakta yang tak bisa dibantah siapapun. salut dan hormat saya untuk kamu, mba..
sehat terus, sukses terus. salam untuk mas anto dan malaikatmu yang tercinta..
erie prasetyo, 36 tahun, laki-laki, band manager, temanmu... :)