Surf up your day in Bali
Liburan
sekolah anak lanangku kemarin ini tidak
mungkin seperti kami biasa lakukan yakni perjalanan #roadtrip dengan
menggunakan mobil karena jarak yang ditempuh. Walau kami pernah
melakukannyadulu namun bakal super
melelahkan dan membutuhkan waktu yang lama. Yak...! karena Bali menjadi pilihan
liburan keluarga kami kali ini.
Pagi
seusai subuh bagi kami warga Bekasi adalah
waktu yang tepat untuk berangkat menuju Bandara Soekarno Hatta dengan membawa
mobil sendiri, menginvestasikan waktu 3,5 jam adalah waktu yang mau tidak mau
kami sisihkan mengingat kami berangkat pada hari kerja dan harus mengurus parkir
untuk inap kendaraan kami di bandara.
Sedikit meleset dari jadwal semula, karena antrian pesawat yang akan take off. Saya hitung, pesawat Citilink kami urutan ke 5, sementara di belakang kami masih ada 6 pesawat lagi. Wow! SHIA (Soekarno-Hatta International Airport) sibuk ternyata yaa.
Sesampai di Ngurah Rai Denpasar ternyata belum bisa langsung gembira, karena macet yang tidak masuk akal. Dari Terminal menuju pintu keluar Bandara perlu waktu 1 jam! Tapi santai, kami telah teruji di Tol Dalam Kota Jakarta selama bertahun tahun begitu dialog kami kepada supir taksi.
Perjalanan bandara menuju Legian dimana Hotel Bliss Wayan yang akan kami inapi malah
tidak memakan waktu cukup lama dibanding kami harus keluar dari parkiran
bandra.
Sesampai di hotel penyambutan
ramah dan welcome drink yang menyegarkan itulah kesan kami saat tiba di hotel,
dan tanpa proses yang panjang dalam melakukan
check in kami pun diantar menuju kamar dilantai 3. Dengan view kolam
renang. Kami bertigapun melompat ke atas
kasur....
Perbedaan waktu di bali dan berputarnya matahari sangat kami rasakan bahwa sangat cepat sekali waktu di Bali jadi kami tidak mau menyia-nyiakan waktu dan sebelum terlena oleh ajakan tempat tidur untuk menikmatinya. Hari sudah siang dan kamipun bergegas ke kuta dengan menggunakan taksi yang gampang kami temui di depan Hotel Bliss Wayan .
Sesuai dengan
tujuan hari ini di Pantai Kuta adalah melakukan survei harga dan mata kami pun
tertuju dan tertarik pada salahsatu penjual jasa penyerwaan Surfing asal Lumajang, yang akhirnya kami sapa dengan panggilan Om.
Menurut si Om pantai Kuta yang tenang terkadang juga bisa membahayakan dan tawar menawar harga sampai mendapatkan kesepakatan menyewa surf board plus anak buah si Om untuk mengajari kami sebagai pemain yang benar-benar pemula.
Dan kami sarankan memang buat temen-temen yang seperti kami menyewa dan meminta jasa pemandu adalah pilihan tepat untuk keselamatan kita. Hanya dengan uang Rp 150.000 kita sudah mendapatkan sebuah papan surfing dan guide/penjaga kita selama satu jam,
Acara survei hari ini di Kuta kami tutup dengan bermain bodyborad, setelah dan kembali ke hotel menikmati kolam renang
Perjalan siang tadi memberi ide bagi kami bagimana menyiasati kemacetan Bali, yakni dengan menyewa sepeda motor yang kemudian kami pakai selama kami bepergian di Bali tanpa terjebak kemacetan.
Malam tiba dan saaatnya makan malam. Kami dengan nekat pergi ke Jimbaran menggunakan sepeda motor matic. Kami bertiga menembus jalan Kuta menuju Jimbaran yang dingin. Nmun udang bakar, kerang... kepiting di restoran Teba. Cukuplah membayar jarak dan dinginnya bali tadi.
Usai makan malam kami kembali ke Hotel, mandi dengan shower jet di bathroom Bliss Wayan Hotel yang mewah untuk menghilangkan bekas asap bakaran seafood dan debu sisa perjalanan Legian-Jimbaran pulang pergi.
Selesai sholat Isya, kami sudah keruntelan dalam pelukan hangat selimut lembut Bliss Wayan Hotel... "Selamat tidur mami sayang mimpi yang indah ya" ucapan selamat malam dari Raafi
Pukul 5. 15, kami bangun untuk Sholat Subuh dengan bantuan alarm Ipod docking Bliss Wayan Hotel, mainkan sendiri musikmu...
Menurut si Om pantai Kuta yang tenang terkadang juga bisa membahayakan dan tawar menawar harga sampai mendapatkan kesepakatan menyewa surf board plus anak buah si Om untuk mengajari kami sebagai pemain yang benar-benar pemula.
Dan kami sarankan memang buat temen-temen yang seperti kami menyewa dan meminta jasa pemandu adalah pilihan tepat untuk keselamatan kita. Hanya dengan uang Rp 150.000 kita sudah mendapatkan sebuah papan surfing dan guide/penjaga kita selama satu jam,
Acara survei hari ini di Kuta kami tutup dengan bermain bodyborad, setelah dan kembali ke hotel menikmati kolam renang
Perjalan siang tadi memberi ide bagi kami bagimana menyiasati kemacetan Bali, yakni dengan menyewa sepeda motor yang kemudian kami pakai selama kami bepergian di Bali tanpa terjebak kemacetan.
Malam tiba dan saaatnya makan malam. Kami dengan nekat pergi ke Jimbaran menggunakan sepeda motor matic. Kami bertiga menembus jalan Kuta menuju Jimbaran yang dingin. Nmun udang bakar, kerang... kepiting di restoran Teba. Cukuplah membayar jarak dan dinginnya bali tadi.
Usai makan malam kami kembali ke Hotel, mandi dengan shower jet di bathroom Bliss Wayan Hotel yang mewah untuk menghilangkan bekas asap bakaran seafood dan debu sisa perjalanan Legian-Jimbaran pulang pergi.
Selesai sholat Isya, kami sudah keruntelan dalam pelukan hangat selimut lembut Bliss Wayan Hotel... "Selamat tidur mami sayang mimpi yang indah ya" ucapan selamat malam dari Raafi
Pukul 5. 15, kami bangun untuk Sholat Subuh dengan bantuan alarm Ipod docking Bliss Wayan Hotel, mainkan sendiri musikmu...
Hari kedua ini dimulai dengan menu
breakfast Bliss Wayan yang lezat dan komplit dari menu traditional mapun
western.
Setelah itu kami sudah berada diatas motor menuju Kuta untuk belajar Surfing. Setelah beberapa teori di atas pasir kami langsung praktek di ombak Kuta.
Setelah itu kami sudah berada diatas motor menuju Kuta untuk belajar Surfing. Setelah beberapa teori di atas pasir kami langsung praktek di ombak Kuta.
Surfing ternyata bukanlah olahraga yang terlalu sulit untuk dipelajari. Hanya dengan waktu 10 menit pertama dan terminumnya air laut beberapa kali kami pun sudah bisa berdiri diatas papan berseluncur hingga tepi pantai.
Jadi begini Bliss Wayan, Hotel ini adalah hotel dengan tema surfing pertama di Bali, berkerjasama dengan Rip Curl. Jadi di hotel ini semua ornamennya bertemakan surfing, di provide oleh Rip Curl. Bahkan di lobby hotel juga terdapat Rip Curl Shop, (saat kami disana sedang dalam persiapan) cocok kaan?
Satu jam berlalu dan sorepun menunggu, sangat melelahkan buat kami pemain surfing pemula dan badan yang dingin karena lama berendam di air laut kuta. Air mineral, soda dan teh hangat adalah pilihan tepat.
Beristirahat dan menyaksikan kegiatan life guard Kuta saya jadi teringat tayangan Bondi Rescue Bali. Mata saya jelalatan mencari Marshello, salah satu life guard Kuta yang lumayan menonjol pada tayangan Bondi Rescue Bali, berharap diselamatkan. Hahaha
Setelah
kami amati memang lifeguard kuta telah berubah setelah adanya tayangan Bondy
Rescue itu dapat dilihat dari beberapa alat pendukung yang ada seperti ATV dan
beberapa Chief Bule yang menagani dan mengawasi keselamatan di Pantai yang
paling banyak dikunjungi wistawan mancanegara ini.
Matahari sudah lewat puncak kepala, dan mulai turun lagi, kami segera kembali ke hotel untuk mandi dan bersiap makan siang.
Pilihan makan siang kami di hari kedua adalah pi;ihan mainstream, Warung Made di Kuta.
Kegiatan hari ini kami lanjutkan dengan berbelanja dan kami tutup dengan menu Bebek tepi sawah sebagai menu makan malam. Bukaaan. Kami tidak nekad pergi ke Ubud naik sepeda motor dari Legian. Cukup ke daerah Kartika Plaza saja.
Breakfast hari ketiga kami di Bliss Wayan hotel kami memilih tempat di outdoor, sand floater berpemandangan kolam renang dan berlantaikan pasir laut kamipun menikmati hari indah liburan kami.
Matahari sudah lewat puncak kepala, dan mulai turun lagi, kami segera kembali ke hotel untuk mandi dan bersiap makan siang.
Pilihan makan siang kami di hari kedua adalah pi;ihan mainstream, Warung Made di Kuta.
Kegiatan hari ini kami lanjutkan dengan berbelanja dan kami tutup dengan menu Bebek tepi sawah sebagai menu makan malam. Bukaaan. Kami tidak nekad pergi ke Ubud naik sepeda motor dari Legian. Cukup ke daerah Kartika Plaza saja.
Breakfast hari ketiga kami di Bliss Wayan hotel kami memilih tempat di outdoor, sand floater berpemandangan kolam renang dan berlantaikan pasir laut kamipun menikmati hari indah liburan kami.
Kuta lagi,
surfing lagi, si Om lagi. Ya surfing kami hari ini cukuplah ada kemajuan
dibandingkan hari kemarin, kami sudah dilepas oleh instrukstur (anak buah si
Om) untuk mencari ombak sendiri. Puas bergaya surfer pro.
Acara selanjutnya adalah mengisi perut. Dan lunch kali ini adalah udang besar2 di Bale Udang Mang Engking.
Setelahnya bermodalkan perut kenyang, kami beburu oleh-oleh di pasar tradisional Melasti. Cocok untuk oleh2 masal karena harganya yang relatif cukup murah.dan Hari ketiga kami tutup dengan city your dengan motor sputar Legian-Kuta-Seminyak. Dan ditutup dengan makan khas Thailand sebagai penutup malam.
Hari Jumat, Hari keempat yang juga
hari tearkhir kami kembali ke Jakarta malam ini, seperti biasa setelah
breakfast kami langsung menuju pantai Kuta, Namun sepertinya hari ini Pantai
kurang bersahabat buat para surfer pemula karena ombak pecah sangat besar dan
tingkat air pasang yang tinggi membuat tepi pantai Kuta sangat dalam. Kami
urungkan bermain surfing sesuai arahan Si Om dan akhirnya kami memutuskan
menutup kegiatan kami di pantai kuta hanya dengan berbody board mengulang
seperti hari pertama kami datang kesini dan berenang di hotel
Karena Suami dan Raafi ada kewajiban
untuk melkuakn Shalat Jumat, maka kami berpisah, mereka berdua ke masjid yang
tidak jauh dari Hotel (5 menit dengan motor), Usai mereka Shalat Jumat kami makan siang
dengan memilih Nasi pedas Bu Andika
Setelah
berpedas ria, masih ada waktu untuk berbelanja kekurangan oleh-oleh dan
kamipun kembali blusukan ke pasar di Legian. Setelah lengkap
belanjaan dan mengembalikan motor yang kami rental, kami menuju hotel untuk
mengambil koper dan seterusnya menuju Bandara, karena lebih baik menunggu lama
di Bandara daripada tertinggal pesawat karena macet di seputar Bandara.
Jadwalpun sesuai dengan yang tertera di tiket dan kami pun harus meninggalkan Bali. Good bye Bali, terima kasih Bliss Wayan Hotel dan Avilla yang telah membuat liburan keluarga kami jadi berwarna
Jadwalpun sesuai dengan yang tertera di tiket dan kami pun harus meninggalkan Bali. Good bye Bali, terima kasih Bliss Wayan Hotel dan Avilla yang telah membuat liburan keluarga kami jadi berwarna
Nice adventure ! Jadi kangen nasi pedas Bu Andika :D. Anyway fotonya keren-keren banget, pakai kamera jenis apa Tant ?
BalasHapusStaytuning ; Pake Samsung Galaxy Camera dan Sony underwater camera ning
BalasHapus